03 November 2012

Inflasi: Sepiring Nasi-Telur & Segelas Es Teh

gambar inflasi fahim

Jam 12.00 siang di kantin sebuah kantor milik pemerintah saat jam makan siang.

Habis menyantap sepiring nasi-telur dan meneguk segelas es teh trus bayar, "Berapa Bu?", "ceban" jawab Si Ibu,

Setelah memberikan selembar uang sepuluh ribu, kemudian Si Pegawai kembali ke ruangan. TV di sudut ruangan sedang menyiarkna berita tentang rilis angka inflasi, Inflasi tahunan pd kisaran 7%.

Si pegawai tiba-tiba bergumam "berrarti tahun depan harga nasi telur dan es teh tadi ga ceban lagi dong?bakal naik dong? tahun depan gajiku naik ga ya? kalau ga naik berarti daya beliku turun dong? kalau naik trus naiknya di atas inflasi ga ya?

O iya, bunga tabunganku setahun cuma 3%, depositoku cuma 6%, belum lagi dipotong bea administrasi bulanan sama bank, gimana nih?"


Kemudian Si Pegawai buka internet dan mencari data inflasi tahun-tahun sebelumnya, Didapatlah data inflasi dari tahun 1980-2008, terus dirata-ratakan, ternyata rata-ratanya sekitar 11%.

Si Pegawai belum percaya kalau rata-ratanya segitu,diliat lg datany, ternyata pada tahun 1997 inflasi 77%, Data tahun 1997 ini dikeluarkan dan dihitung lagi, rata-ratanya menjadi sekitar 8%.

Si Pegawai termenung, kalau kenaikan gajiku di bawah inflasi, gimana membiayai hidup keluargaku? Sementara bunga tabungan dan depositoku juga di bawah inflasi.


Kemudian Si Pegawai melanjutkan browsing di internet, mencari informasi tentang biaya pendidikan, ternyata ada pakar investasi keuangan yang mengatakan bahwa hampir di tiap negara biaya pendidikan dalam setahun naik hampir 2x lipat dari inflasi.

Si Pegawai berpikir, berarti biaya pendidikan tiap tahun naik sekitar 16%, dalam 6 tahun naik hampir 100%. "Apa iya dalam 6 tahun ke depan gajiku naik 100%?” Kayaknya ga deh, ga banget,

Terus bagaimana aku membayai pendidikan anak-anakku? Bagaimana dengan kebutuhan hidup yang lain?

Pantas saja banyak orang yang bingung pas datang saatnya pensiun, karena gajiny tidak bisa lagi membiayai hidupnya, karena inflasi", gumamny dalam hati.

What Should I do?” Si pegawai terus berpikir sambil berjalan ke ruang atasan, karena Sang Atasan memanggil.

No comments:

Post a Comment