14 November 2012

Antam Lanjutkan Ekspor Bijih Nikel

JAKARTA, KOMPAS.com-  PT Aneka Tambang Tbk mengantongi izin untuk melanjutkan kembali ekspor bijih nikel dan bauksit. Hal ini sangat membantu mempertahankan kontribusi pendapatan Antam.

Perolehan izin ekspor Ini berasal dari penjualan bijih. Jadi Antam tidak mengubah target volume penjualan bijih nikel dan bauksit di tahun 2012.

Antam telah memperoleh surat persetujuan ekspor yang menetapkan kuota kontribusi pendapatan 2,275 juta wmt untuk tiga bulan ke depan dan surat Perseroan yang berasal persetujuan ekspor, selanjutnya akan diberikan setiap 3 bulan sekali.

"Perolehan izin ekspor bijih merefleksikan pemenuhan aspek compliance Antam, dilandasi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, terhadap regulasi pemerintah," kata Direktur Utama Antam, Alwinsyah Lubis, Kamis (31/5/2012), di Jakarta.

Selain itu, perolehan izin ini juga menjadikan strategi dan rencana bisnis perusahaan tidak berubah, dengan aspek hilirisasi melalui pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian yang akan mulai beroperasi di tahun 2014.

Sampai dengan akhir bulan April 2012, Antam telah mengapalkan 2,34 juta wmt bijih nikel. Dengan diperolehnya izin ini, Antam diperbolehkan kembali melakukan pengapalan lanjutan bijih nikel 2,275 juta wmt untuk 3 bulan ke depan ke konsumen di Jepang, Eropa dan China.

Untuk bijih bauksit, Antam telah memperoleh ijin ekspor lanjutan 50.000 wmt untuk 3 bulan ke depan ke konsumen di Jepang dan China. Sampai dengan akhir bulan April 2012, Antam telah melakukan ekspor bijih bauksit 31.402 wmt.

Terkait pengenaan bea keluar ekspor bijih 20 persen, beberapa konsumen bijih nikel Antam telah menyatakan kesediaannya untuk menanggung beban bea keluar tersebut. Namun, Antam juga masih bernegosiasi dengan beberapa konsumen lain untuk dapat menanggung seluruh beban bea itu.

Menurut Alwinsyah, dimulainya kembali ekspor bijih mineral dan realisasi proyek-proyek pertumbuhan mencerminkan komitmen manajemen untuk menjaga arus kas perusahaan agar tetap kuat. Hal ini demi memberi imbal hasil maksimal pada pemegang saham.

 

Diposkan Oleh: Evy Rachmawati | Kamis, 31 Mei 2012 | 13:14 WIB di Kompas

Selengkapnya... →Antam Lanjutkan Ekspor Bijih Nikel

09 November 2012

Kolaka Bukan yang Termiskin di Sulawesi Tenggara

miskin Pada Kamis (8/11/2012) Kompas.com menurunkan berita bertajuk BPS: Kolaka Termiskin di Sulawesi Tenggara. Terkait pemberitaan tersebut, setidaknya ada beberapa hal yang perlu dikoreksi.

Pertama, pada paragraf pertama pemberitaan disebutkan bahwa saat ini Kolaka berada di urutan pertama angka kemiskinan di Sulawesi Tenggara dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 56.887 jiwa atau 17,62 persen dari total penduduk Kolaka sebanyak 314.812 jiwa.

Angka kemiskinan yang keluarkan oleh BPS adalah angka kemiskinan yang menggambarkan kemiskinan di Kolaka untuk tahun 2011, kondisi September 2011, bukan kondisi saat ini (2012) sebagaimana tertulis di pemberitaan. BPS Merilis jumlah penduduk miskin di Kolaka sebanyak 56.887 jiwa atau 17,62 persen. Persentase penduduk miskin diperoleh dengan merasiokan jumlah penduduk miskin dengan jumlah penduduk. Angka kemiskinan yang dirilis adalah kondisi September 2011 dengan jumlah penduduk Kolaka pada September 2011 sebanyak 322.796 jiwa, bukan 314.812 jiwa. Sehingga diperolehlah persentase penduduk miskin sebesar 17,62 persen.

Ditilik dari sisi jumlah, jumlah penduduk miskin Kolaka sebanyak 56.887 jiwa memang yang terbesar di antara kabupaten/kota lainnya di Sulawesi Tenggara. Namun, ditilik dari sisi persentase penduduk miskin, Kolaka bukanlah yang termiskin di Sulawesi Tenggara. Masih ada kabupaten dengan tingkat persentase penduduk miskin sebesar 18,76 persen, yaitu Kolaka Utara, walaupun jumlah penduduk miskin Kolaka Utara hanya 23.306 jiwa, tidak lebih setengahnya dari jumlah penduduk miskin Kolaka. Tidaklah tepat menggunakan ukuran jumlah penduduk miskin untuk membandingkan tingkat kemiskinan antar wilayah.

Kedua, "(Angka kemiskinan) masih jauh di bawah standar nasional. Masih butuh beberapa tahun lagi agar jumlah penduduk miskin di Kolaka di bawah target nasional. Saat ini di Kolaka penekanan laju pendudukan miskin masih kita nilai sangat lambat, sebab periode tahun 2010 hingga 2011 hanya sebesar 1,6 persen. Kenapa Kolaka paling tinggi di Sulawesi Tenggara, karena Kolaka lah yang memiliki penduduk terbanyak di Sultra,".

Ditinjau dari capaian penurunan tingkat kemiskinan Nasional, penurunan kemiskinan Kolaka masih di bawah penurunan kemiskinan Nasional. Pada 2011 tingkat kemiskinan nasional menyisakan 12,49 persen, dari semula 13,33 persen pada 2010. Sementara pada tahun 2011 tingkat kemiskinan Kolaka masih 17,62 persen, dari semula 18,90 persen. Untuk mencapai tingkat kemiskinan sebagaimana capaian nasional, Kolaka tentu membutuhkan waktu beberapa tahun ke depan. Bahkan untuk Sulawesi Tenggara, dari 12 kabupaten/kota, baru Kota Kendari dan Kota Baubau yang mampu melampaui capaian nasional dalam tingkat kemiskinan.

Ketiga, “…namun berdasarkan garis kemiskinan, Kolaka justru lebih rendah. Pengeluaran rata-rata penduduk dihitung berdasarkan harga minimal makanan yang dibeli maupun tidak, hanya Rp 258.963 per kapita per bulan. Jika dibandingkan dengan Kolaka Utara, maka Kolaka masih berada di atas Kolaka Utara yang mencapai Rp 312.645, sementara untuk nasional angkanya Rp 233.740.”

Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM). Seseorang/penduduk dikatakan miskin jika memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan (GK).

Penduduk Kolaka dikatakan miskin jika rata-rata pengeluaran per kapita per bulannya di bawah Rp 258.963,-. Sementara di Kolaka Utara seseorang/penduduk dikatakan miskin jika rata-rata pengeluaran per kapita per bulannya di bawah Rp 312.645,-. Jika mau dibandingkan, seseorang dengan rata-rata pengeluaran per kapita perbulan Rp 300.000,- di Kolaka tidak lagi terkategori miskin, namun di Kolaka Utara masih terkategori miskin.

Kiranya perlu kehati-hatian dalam memahami angka-angka statistik, sehingga tidak diperoleh penafsiran ataupun pemahaman yang bias.

Selengkapnya... →Kolaka Bukan yang Termiskin di Sulawesi Tenggara

BPS: Kolaka Termiskin di Sulawesi Tenggara

KOLAKA, KOMPAS.com - Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Kolaka, Sulawesi Tenggara mengeluarkan data bahwa saat ini Kolaka berada di urutan pertama angka kemiskinan di Sulawesi Tenggara. Saat ini terdapat 56.887 penduduk miskin atau 17,62 persen dari total penduduk Kolaka sebanyak 314.812 jiwa.

Pelaksana harian Kepala Seksi Neraca Wilayah dan Analisis BPS Kolaka, Mochamad Fahim mengatakan, data yang dihasilkan BPS itu adalah hasil survei dari bulan September 2011 dengan menggunakan sistem acak (random).

"(Angka kemiskinan) masih jauh di bawah standar nasional. Masih butuh beberapa tahun lagi agar jumlah penduduk miskin di Kolaka di bawah target nasional. Saat ini di Kolaka penekanan laju pendudukan miskin masih kita nilai sangat lambat, sebab periode tahun 2010 hingga 2011 hanya sebesar 1,6 persen. Kenapa Kolaka paling tinggi di Sulawesi Tenggara, karena Kolaka lah yang memiliki penduduk terbanyak di Sultra," ungkapnya, Kamis (08/11/2012).

Meski jumlah kemiskinan di Kolaka yang tertinggi, namun berdasarkan garis kemiskinan, Kolaka justru lebih rendah. Pengeluaran rata-rata penduduk dihitung berdasarkan harga minimal makanan yang dibeli maupun tidak, hanya Rp 258.963 per kapita per bulan. Jika dibandingkan dengan Kolaka Utara, maka Kolaka masih berada di atas Kolaka Utara yang mencapai Rp 312.645, sementara untuk nasional angkanya Rp 233.740.

Hanya saja, data dari BPS ini sangat jauh berbeda dengan pernyataan para pejabat maupun Bupati Kolaka dalam tiap kesempatan. Mereka mengklaim, Kolaka itu sudah bebas dari kemiskinan.

"Kita mempunyai banyak program di Kolaka yang tentunya untuk menekan angka kemiskinan. Dan hasilnya telah terbukti, masyarakat Kolaka sudah bisa keluar dari cengkraman kemiskinan," ucap Bupati Kolaka, Buhari Matta dalam pidatonya beberapa hari yang lalu.

Ditulis oleh: Kontributor Kolaka, Suparman Sultan | Kamis, 8 November 2012 | 16:52 WIB di Kompas Editor : Farid Assifa

Selengkapnya... →BPS: Kolaka Termiskin di Sulawesi Tenggara

08 November 2012

Nih...6 Biaya Penting Disiapkan Sebelum Beli Rumah!

rumah Beberapa biaya lain tersebut biasanya terkait kepentingan perizinan rumah yang akan Anda beli. Besaran biaya tersebut terutama untuk 6 keperluan, seperti BPHTB, biaya balik nama, notaris, provisi, asuransi serta akta pemberian hak tanggungan.

BPHTB

Mengacu pada pasal 5 UU No 21 tahun 1997, tarif BPHTB atau Perolehan hak atas tanah dan bangunan yang dibebankan ke pembeli adalah 5 persen dari Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOKP) setelah dikurangi Nilai Perolehan Objek Tidak Kena Pajak (NPOPTKP). Pada tiap wilayah nilai NPOPTKP berbeda-beda.

Biaya balik nama

Biaya ini adalah biaya untuk perubahan status kepemilikan dari penjual ke pembeli. Jika Anda membeli rumah dari pengembang, biasanya biaya balik nama sudah diurus pengembang. Anda cukup menyiapkan dananya saja, sementara jumlah besarannya berbeda-beda di tiap daerah.

Notaris

Sebaiknya setiap transaksi keuangan menyangkut tanah dan bangunan dilakukan di depan notaris atau pejabat pembuat akta tanah (PPAT). Hal ini patut Anda lakukan karena menyangkut aspek legalitas.

Umumnya notaris akan melakukan pengecekan sertifikat dan mengurus legalitas rumah. Besarnya biaya pun berbeda di tiap kota.

Provisi

Jika membeli rumah dengan KPR, ada biaya provisi yang harus Anda bayarkan ke bank. Biaya ini meliputi biaya administrasi dan dibebankan kepada pembeli. Besar biaya ini berbeda pada tiap bank, berkisar antara 1 persen dari total pinjaman yang disetujui.

Asuransi

Setiap rumah mendapatkan perlindungan asuransi, terutama yang Anda beli dengan fasilitas KPR. Umumnya asuransi yang ditawarkan pengembang hanya melindungi aset bank yang masih dalam proses pembayaran (cicil). Sedangkan aset yang sudah Anda miliki (sudah dicicil) tidak diganti, terutama jika sewaktu-waktu mengalami kerugian. Untuk itu, Anda dapat menambah polis untuk melindungi aset baru milik Anda ini.

Akta pemberian hak tanggungan

Akta ini merupakan jaminan pelunasan hutang pembeli kepada bank. Besar biayanya tergantung dari nominal KPR yang dicairkan oleh bank. Biaya akta tergantung dari daerah masing-masing.

(Devi Yuliwardhani/ Majalah Renovasi)

 

Diposkan Oleh : Natalia Ririh di Kompas Jumat, 7 September 2012 | 14:45 WIB

Selengkapnya... →Nih...6 Biaya Penting Disiapkan Sebelum Beli Rumah!

Mahasiswa Unsoed Sukses Ciptakan Terigu 'Cap Jenderal' dari Singkong

singkong_1 Jakarta - Kondisi tanah dan iklim Indonesia yang cocok untuk tanaman umbi-umbian membuat mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah berinovasi dan berhasil menciptakan tepung yang terbuat dari bahan dasar Singkong.


Mereka berhasil menjadi pemenang Technopreunership Pemuda 2012 tingkat nasional di Intitut Teknologi Bandung (ITB) dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).


Tim Mahasiswa Unsoed diketuai oleh Slamet Sulistiadi dan beranggotakan Deny Muldiyanto dan Maslikan tersebut berhasil menciptakan terigu dari singkong yang diberi nama Tepung MOCAF (Modified Cassava Flour) Cap Sang Jenderal. Dengan begitu tepung ini menjadi harapan baru bahan pangan di Indonesia untuk bersaing dengan fungsi Gandum.


Menurut Ketua Tim Slamet Sulistiadi, Tepung Mocaf merupakan inovasi produk turunan dari tepung singkong yang menggunakan prinsip memodifikasi sel singkong secara fermentasi. Slamet dan timnya mengembangkan Mocaf menjadi tidak berbau dan tidak berasa singkong asli.


"Dengan teknologi kearifan lokal sederhana, kami menjadikan Mocaf tidak berbau dan tidak berasa singkong serta warnanya putih seperti tepung terigu," kata Slamet kepada detikFinance Kamis (18/10/2012).


Ia menjelaskan Tepung Mocaf memiliki kelebihan lainnya yaitu dalam pembuatannya memanfaatkan limbah dari pasar sebagai media kultur bakteri asam laktat. Dengan limbah tersebut, bakteri asam laktat diperbanyak dan dihidrolisis selolusanya lebih maksimal sehingga hasil tepung Mocafnya bagus.


"Teknologi kearifan lokal yang kami gunakan adalah dengan menggunakan tempayan (keramik tanah) dimana penggunaan tempayan ini akan menghasilkan bakteri asam laktat, antibakteri, antikanker, dan antioksidan yang lebih banyak dalam tepung mocaf dibanding dengan menggunakan wadah lainnya," jelasnya.


Ia mengungkapkan, dalam proses pembuatannya juga tidak menghasilkan limbah yang berbahaya, justru limbah padat dari pembuatan Mocaf bisa digunakan untuk pakan ternak dan limbah cairnya dapat dimanfaatkan untuk biogas.


"Limbah padat sisa pembuatan tepung bisa digunakan untuk pakan ternak dan limbah cairnya dapat digunakan sebagai biogas," ungkapnya.


Mocaf hasil inovasi para mahasiswa Unsoed ini memiliki potensi paten dan dapat digunakan untuk berbagai produk kue basah, kue kering, dan bahkan aman untuk penderita autis, dimana penderita autis dilarang mengkonsumsi makanan yang mengandung glutein seperti tepung terigu.


"Tepung ini bisa menjadi solusi dan menjadi harapan baru untuk menggantikan dominasi gandum yang bukan tumbuhan asli Indonesia," tutupnya.

 

Diposkan Oleh Arbi Anugrah di Detik Kamis, 18/10/2012 11:54 WIB

Selengkapnya... →Mahasiswa Unsoed Sukses Ciptakan Terigu 'Cap Jenderal' dari Singkong

07 November 2012

Daihatsu meralat informasi peluncuran Ayla

ayla JAKARTA. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) meralat informasi tentang rencana peluncuran Daihatsu Ayla pada awal Januari tahun depan. Dalam keterangan resminya tadi malam (6/11), Daihatsu akan meluncurkan Ayla setelah aturan soal mobil low cost green car (LCGC) diketuk palu oleh pemerintah.

“Pihak Daihatsu akan meluncurkan produk Ayla setelah regulasi di keluarkan pemerintah,” kata pernyataan ralat dari ADM yang dikirim oleh Amelia Tjandra, selaku Direktur Marketing PT ADM.

Selain mobil murah Ayla, beberapa Agen Pemegang Merek (APM) mobil lainnya, seperti Toyota Astra Motor (TAM) juga tertarik meluncurkan mobil yang dilansir dengan harga di bawah 100 juta ini. Namun, Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto bilang, masih akan tetap menunggu kepastian regulasi LCGC dari pemerintah berlaku. 

 

Diposkan Oleh Cindy Silviana Sukma di Kontan Rabu, 07 November 2012 | 13:26 WIB
Selengkapnya... →Daihatsu meralat informasi peluncuran Ayla

Bisnis kreatif model mainan dari kertas

kertas kontan Mainan replika berbahan dasar kertas yang beken dengan sebutan paper toy atau paper model kini semakin populer di Indonesia. Dalam beberapa tahun belakangan, semakin banyak orang yang demen membuat paper model.  

Tidak sekedar karena hobi, aktivitas pembuatan paper model ini juga bisa menambah kocek. Seperti yang dilakoni Faisal Azad yang berdomisili di Bandung, Jawa Barat. Hobi menciptakan paper model yang ditekuninya sejak 2007 ini berhasil menambah pundi-pundi keuangannya.

Pria yang akrab disapa Salazad ini mengaku, walau tidak rutin, ada saja yang memesan pola atau paper model yang sudah jadi kepadanya. Kebanyakan pelanggannya merupakan perusahaan.

Mereka memesan desain paper model untuk pelbagai keperluan, misalnya sebagai hadiah sampai dengan maskot perusahaan.  Dalam sebulan biasanya Salazad menerima pesanan paper model sebanyak empat hingga lima desain.

Harga setiap desain paper model buatannya dibanderol mulai Rp 1 juta - Rp 5 juta, tergantung tingkat kesulitannya. Adapun omzet yang didapatnya berkisar Rp 15 juta - Rp 20 juta per bulan, dengan margin mencapai 75%.

Salazad yang juga berprofesi sebagai desainer grafis ini telah menciptakan lebih dari 100 karakter paper model. Sebagian paper model karyanya  adalah wayang, reog ponorogo, sampai tribute untuk hip-hop collective.

Untuk desain yang jelimet, ia memerlukan waktu berhari-hari untuk membangunnya menjadi sebuah replika yang mirip dengan bentuk aslinya.
Paper model ini sendiri berbeda dengan kreasi origami atau seni melipat kertas dari Jepang.

Origami hanya melipat kertas menjadi sebuah bentuk yang tidak mirip aslinya. Sedang paper model merancang sebuah model sesuai dengan desain yang telah disiapkan.

Pola itu dipotong, dilipat, dan dilem mengacu kepada petunjuk perakitan. Makanya, ada yang menyebut kerajinan ini sebagai 3D paper craft alias kerajinan tangan tiga dimensi dari kertas.

Pemain lain di bisnis paper model ini adalah Julius Perdana Purtanto di Jakarta. Pria berumur 35 tahun ini pertama kali tertarik membuat paper model sejak 1992.

Saat itu, Julius yang masih duduk di bangku SMP rajin membeli majalah Angkasa karena majalah itu sering memberi bonus replika pesawat yang bisa dirangkai menjadi paper model. Namun, Julius baru mengomersialkan karya-karyanya pada tahun 2004.

Saat ini, Julius yang berprofesi sebagai desainer grafis  bisa membuat tiga desain paper model dalam sebulan. Ia butuh waktu seminggu untuk membuat satu desain paper model. "Agak lama karena desain harus seperti aslinya," ujarnya.

Sama dengan Salazad, ia juga menerima order paper model dari perusahaan atau perorangan. Desain yang sederhana sekali biasanya dijual dengan harga Rp 2 juta. Paling mahal, pernah ia menjual desain untuk developer game di Jerman seharga Rp 15 juta. "Omzet dalam sebulan bisa Rp 20 juta," katanya.

Pemain lainnya adalah Roberto Rendi di Kudus, Jawa Tengah. Ia sudah menekuni bisnis ini sejak tahun 2010. Menurutnya, pembuatan paper model tidak mudah. Dibutuhkan kreativitas agar bisa membuat paper model menyerupai tokoh atau benda tertentu.

Untuk membuat paper model, Anda harus mengumpulkan data-data seperti foto objek paper model. Kemudian membuat layout tiga dimensinya memakai software, misalnya, Google SketchUp, yang bisa Anda unduh secara gratis.

Setelah urusan desain rampung, pola paper model siap dicetak. Setelah itu, dirakit dengan cara memotong, melipat, dan mengelem menjadi bentuk final.

 

Diposkan Oleh Marantina, Noverius Laoli di Kontan Senin, 05 November 2012 | 12:18 WIB
Selengkapnya... →Bisnis kreatif model mainan dari kertas

Seberapa sehat keuanganmu?

cashflow fahim JAKARTA. Sudah 90 hari sejak tahun baru, apa saja yang telah Anda lakukan untuk keuangan Anda? Mengevaluasi kesehatan keuangan adalah hal paling mendasar yang wajib Anda lakukan sebelum mulai berinvestasi.

Seseorang yang sehat secara finansial, umumnya tahu kondisi aset dan utangnya, mampu untuk selalu bayar cicilan utang tepat waktu, dan tahu bagaimana cara menggunakan aset dan sisa arus kas untuk mencapai berbagai keinginan dalam hidup. Apakah ini Anda?


Cara termudah untuk mengetahui kesehatan keuangan adalah dengan melakukan financial check up. Proses ini bisa dikerjakan sendiri atau pun bisa dengan konsultasi bersama seorang perencana keuangan. Anda akan diajak untuk menghitung ulang jumlah aset dan jumlah utang yang dimiliki saat ini. Selain itu, Anda juga akan diminta untuk membeberkan berapa jumlah penghasilan yang diterima setiap bulan dan ke mana saja larinya penghasilan tersebut.

Ada lima area yang harus Anda perhatikan untuk menentukan seberapa sehat keuangan Anda, dan seberapa dekat Anda dalam mencapai berbagai keinginan dalam hidup.

Pertama, dana darurat. Setiap orang wajib punya dana darurat setidaknya 3 kali pengeluaran rutin bulanan. Jadi, kalau tiap bulan perlu Rp 5 juta untuk hidup, maka jumlah dana darurat minimal adalah Rp 15 juta. Meski demikian, saya sangat sarankan Anda untuk menargetkan 12 kali pengeluaran rutin bulanan, mengingat kondisi ekonomi global yang masih kurang menentu.

Dana darurat ini harus berbentuk aset likuid dan nilainya tidak turun, seperti tabungan, deposito, dan reksadana pasar uang. Jika saat ini tidak punya dana darurat, mulailah menyisihkan 10% dari penghasilan, sedikit demi sedikit hingga hasil ideal tercapai.

Kedua, utang. Jumlahkan semua pembayaran minimum tagihan utang Anda. Ini termasuk kartu kredit, kredit kendaraan, kredit perumahan, dan kredit dana tunai. Jumlah total pembayaran segala cicilan utang Anda tidak boleh melebihi 35% dari penghasilan rutin bulanan. Khusus untuk cicilan kredit perumahan, porsinya tidak bisa melebihi 30% dari penghasilan rutin bulanan.

Misalkan, gaji bulanan Rp 10 juta, maka maksimal cicilan adalah Rp 3 juta. Jika cicilan Anda melebihi itu, Anda harus kerja ekstra membayar pokok utang agar cicilan per bulan bisa turun.

Jangan lupa diversifikasi

Ketiga, pundi-pundi pensiun. Siapkan masa depan Anda dengan mulai berinvestasi untuk dana pensiun. Percaya atau tidak, Anda pasti akan mengalami masa penurunan produktivitas. Untuk Anda yang karyawan, pasti akan pensiun. Untuk Anda yang punya bisnis, ada masanya meneruskan bisnis ke anak. Merencanakan dana pensiun sangat vital untuk Anda yang tidak rela punya gaya hidup yang menurun di masa depan.

Coba periksa berapa banyak dari penghasilan sekarang yang disisihkan untuk investasi pensiun. Anda yang karyawan, umumnya telah menyisihkan 8% dari gaji dalam bentuk JHT Jamsostek dan produk DPLK. Tapi, nilai ini tidak cukup!

Usahakan untuk menyisihkan 10% dari penghasilan ke produk investasi yang sesuai untuk dana pensiun. Jika ada bonus atau THR, Anda bisa gunakan momentum ini untuk menambal kekurangan investasi di bulan-bulan sebelumnya.

Keempat, pundi-pundi pendidikan. Di Indonesia, biaya pendidikan menjadi ketakutan terbesar banyak orangtua. Bagaimana tidak, dengan kenaikan biaya pendidikan yang rata-rata bisa mencapai 15% per tahun, Anda tidak bisa trial and error dalam mempersiapkan masa depan si buah hati.

Pastikan Anda sudah menghitung berapa kebutuhan dana pendidikan anak Anda dan Anda sudah berinvestasi untuk mencapainya. Ingat, saya minta Anda berinvestasi, bukan berasuransi untuk menambah saldo dana pendidikan.

Kelima, asuransi. Melindungi nilai aset dan nilai ekonomis jiwa Anda sangatlah penting. Satu kejadian sakit keras atau musibah yang dapat melenyapkan rumah, dapat menghancurkan kesehatan keuangan Anda. Jika Anda punya tanggungan (anak, orangtua, atau saudara), maka punya asuransi jiwa murni menjadi wajib untuk Anda.

Proteksi diperoleh dengan asuransi, menambah jumlah kekayaan yang diperoleh dengan menabung dan berinvestasi. Evaluasi kebutuhan proteksi Anda, dan pastikan Anda punya asuransi yang benar-benar dibutuhkan oleh keluarga Anda.

Keenam, diversifikasi kekayaan. Mari evaluasi aset, dana pensiun, dan dana pendidikan Anda. Apakah aset Anda terdiversifikasi dengan baik? Atau, nyaris 100% uang Anda ada di tabungan dan deposito? Memiliki aset yang tersebar di tiga alokasi berbeda adalah hal yang bijaksana. Kombinasi yang harus ada: aset likuid stabil (tabungan, deposito), aset investasi fisik (logam mulia, properti), dan aset investasi di pasar modal (reksadana, ORI, sukuk ritel, saham).

Untuk masing-masing kategori, Anda bisa pilih salah satu. Perhatikan tujuan finansial Anda, situasi Anda saat ini, dan berapa banyak waktu yang Anda punya untuk mencapai berbagai keinginan tersebut.
Memiliki keuangan yang sehat adalah langkah awal menuju tahap financial freedom. Seperti halnya tubuh manusia, kesehatan keuangan itu harus diraih dan dipelihara. Pastikan rapor Anda hijau untuk enam prioritas di atas. Betul, sehat itu bukan segalanya. Tapi, tanpa sehat, segalanya jadi tak berarti. Live a beautiful life!

 

Diposkan Oleh Prita H. Ghozie di Kontan Senin, 26 Maret 2012 | 14:39 WIB
Selengkapnya... →Seberapa sehat keuanganmu?

Awas, jangan sok kaya!

sok kaya www.modismedis.com JAKARTA. Kecil dimanja, muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga. Itu guyonan lama yang masih relevan hingga kini. Siapa, coba, yang tak kepingin hidup (dan mati) senikmat itu?

Menjadi kaya boleh jadi merupakan mimpi standar orang dewasa. Bayangkan tinggal di rumah berlantai marmer impor dari Italia, berendam di bath tub seharga ratusan juta perak, naik limosin Hummer keliling kota, serta mendapat pelayanan ekstra istimewa dari bank ala Malinda Dee, jelas begitu menggoda. Siapa yang berani menampik anugerah hidup seperti itu?

Sayang sekali, menjadi kaya bukan garis hidup otomatis bagi semua orang. Kebanyakan dari kita harus berjuang ekstra keras agar menjadi kaya. Namun tak semua orang bisa tekun, sabar, dan gigih mengejar mimpi menjadi kaya.

Mungkin karena itu pula, banyak orang tergoda untuk kaya secara “instan”. Kalau tak menghimpun uang haram sebagai modal menumpuk harta, mereka mengandalkan utang sebagai senjata memupuk kekayaan. Bagi mereka kaya adalah harta. Semakin banyak harta yang mereka kuasai, semakin mereka merasa kaya.

Benarkah cara pandang seperti itu? Kalau Anda bertanya kepada para perencana keuangan, tentu mereka akan menjawab kompak: tidak!
Di dunia keuangan berlaku sebuah rumus ampuh: Harta = Utang + Modal. Banyak orang mengira bahwa status kaya identik dengan Harta sehingga mereka memupuk harta, apa pun caranya. Itu adalah anggapan salah. Status bukan berada di sisi Harta, melainkan pada sisi Modal.

Meski menghuni townhouse berharga miliaran dan mengendarai sedan cabriolet saban sore, Anda bukan orang kaya apabila membiayai semua itu dengan utang.
Sebaliknya, Anda berhak mengklaim sebagi orang kaya walau cuma mengendarai bebek matik, selama semua harta Anda beli dengan uang sendiri.

Kesalahan mengidentifikasi status diri sendiri ini bisa berakibat fatal. Orang yang “kaya” dari utang bisa melarat tiba-tiba ketika gagal membayar angsuran.
Jadi, apakah Anda termasuk golongan orang yang kaya modal atau kaya utang?

Silakan temukan jawabnya dengan mengidentifikasi status diri sendiri melalui aplikasi Financial Diagnosis di IFEF (Indonesia Financial Expo & Forum) 2012 nanti. IFEF merupakan ajang pameran dan edukasi yang digelar oleh KONTAN dan Debindo. Acara ini akan berlangsung pada tanggal 5 Oktober - 7 Oktober 2012 di Jakarta Convention Center (JCC). Acara ini gratis.

 

Diposkan Oleh: Hasbi Maulana di Kontan Selasa, 11 September 2012 | 11:01 WIB
Selengkapnya... →Awas, jangan sok kaya!

05 November 2012

Banyak OKB, jumlah investor ritel stagnan

OKB3 Jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi. Sayang, banyaknya orang kaya baru (OKB) tidak mendongkrak pertumbuhan investor ritel di pasar saham. Jumlah investor ritel di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini masih kurang dari 200.000 akun, cenderung stagnan sejak tahun lalu.

Saat pembukaan Indonesia Financial Expo & Forum (IFEF) 2012, Mahendra Siregar, Wakil Menteri Keuangan, bercerita, sebanyak 45 juta warga Indonesia yang tergolong ekonomi menengah.  Kelompok ini mengeluarkan belanja antara US$ 2 sampai US$ 20 per hari. "Dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5%-7%, jumlah kalangan menengah bisa menjadi 90 juta-125 juta orang," kata Mahendra, Jumat (5/10).

Mahendra yakin, bila kalangan ekonomi menengah itu menjadi investor di bursa, pasar modal Indonesia bakal kuat. Pasar modal memiliki fundamental kokoh, sehingga tidak perlu takut dengan aliran hot money alias dana asing.

Memang, perkembangan investor pasar modal belum sebanding dengan industri di sektor keuangan. Di perbankan misalnya,  Bank Indonesia  (BI) mencatat jumlah simpanan masyarakat di bank umum per Juli 2012 mencapai Rp 2.961,42 triliun, tumbuh 6,34% dibandingkan akhir tahun 2011.

Simpanan itu tersebar di 101 juta rekening. Dari jumlah itu, sekitar 2 juta rekening tersimpan dana lebih dari Rp 100 juta per akun, sedang 98,5 juta rekening memiliki simpanan kurang dari Rp 100 juta.

Bandingkan juga dengan di industri asuransi. Hingga akhir semester I 2012, penetrasi asuransi di tanah air baru 1,68%. Artinya dari total 241 juta penduduk di Indonesia, pemilik polis asuransi baru sekitar 4 juta orang. Inipun dengan catatan, satu orang memiliki satu asuransi. "Produk pasar modal belum menjamah kalangan menengah ke bawah," kata Yanuar Rizky, pengamat pasar modal.

Soalnya, industri pasar modal bekerja sendiri-sendiri dalam menjaring investor. Pemerintah terkesan lepas tangan dalam hal itu.

M. Doddy Arifianto, pengamat ekonomi dan investasi Universitas Ma Chung, Malang, menambahkan sosialisasi pasar modal di kalangan menengah ke bawah sangat minim. "Akhirnya, OKB hanya menyimpan dana di deposito, karena sudah menjadi tradisi," jelas Doddy.

Doddy sependapat, pemerintah dan pelaku industri pasar modal harus sama-sama mempergencar sosialisasi berinvestasi bagi masyarakat. Namun, pemerintah jangan terburu-buru melaksanakannya. "Stabilitas ekonomi nasional harus diutamakan," katanya.

Soalnya, kalangan menengah di Indonesia merupakan OKB yang muncul pada awal tahun 2000-an. Artinya OKB itu belum memiliki kestabilan dalam pendapatan.

Selain itu, kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal juga masih rendah, akibat banyaknya kasus penipuan oleh lembaga investasi dan keuangan. Artinya, pemerintah juga wajib memperbaiki pengawasan bila ingin mendongkrak jumlah investor.

Diposkan di Kontan Sabtu, 06 Oktober 2012 | 07:57 WIB
Selengkapnya... →Banyak OKB, jumlah investor ritel stagnan

Laba usaha kaus tematik

kaos blog Peluang usaha kaus anak dengan desain dan tulisan bernuansa edukasi masih menjanjikan. Setidaknya itu dialami Hesti Wulandari asal Kotagede Yogyakarta, yang membuka bisnis ini sejak 2008 silam.

Hesti menjalankan usaha kaus tematik ini dengan bendera Alitkids. Ia sempat membuka tawaran kemitraan berupa keagenan pada akhir 2008. Namun, lantaran susah dikontrol, ia menutup tawaran tersebut dan memilih mengelola sendiri.

Meski makin banyak pemain, kata Hesti, peluang bisnis pembuatan kaus dengan desain dan tulisan yang sifatnya mendidik ini masih menjanjikan. "Sekitar empat tahun lalu bisnis ini masih jarang pemainnya, tapi sekarang sudah booming," ujarnya.

Hesti memproduksi kaus khusus untuk anak mulai dari usia bayi hingga umur delapan tahun. Namun, ia juga memproduksi kaus untuk orang dewasa. Semua kaus itu diproduksi berdasarkan tema.

Sebagai contoh, Adek pintar dan dermawan atau calon pilot mama yang pintar.  Tulisan-tulisan ini mengadung motivasi dan pesan bijak besar cita-cita sang anak. Kaus-kaus hasil desain Hesti ada yang disablon dan ada pula yang dicetak (printing).

Hesti membanderol kaus untuk anak seharga Rp 65.000 per kaus. Tapi, khusus kaus orang dewasa, harganya mencapai Rp 95.000 per kaus. "Harga kaus ini sangat ditentukan bentuk disainnya," kata Hesti.

Ia bisa memproduksi sekitar 200-300 kaus per bulan. Dari usahanya ini ia bisa meraup omzet Rp 13 juta hingga Rp 20 juta per bulan dengan margin keuntungan sekitar 40%.

Agar produknya ini dilirik banyak konsumen, Hesti acapkali menjual kaus buatannya tersebut dengan cara memberikan diskon sampai 30%. Meskipun margin keuntungan tipis, tapi penjualan meningkat dan jumlah pemesan banyak.

Hesti juga mengeluhkan banyaknya pesain di pasaran yang cenderung meniru tulisan di kaus buatannya. Namun, bagi pelanggan tetap, mereka tetap memesan langsung dari Hesti.

 

Diposkan di Kontan Rabu, 31 Oktober 2012 | 20:10 WIB
Selengkapnya... →Laba usaha kaus tematik

04 November 2012

PNS bisa makmur tanpa korupsi!

pns blog JAKARTA. Siapa saja tentu geram ketika membaca begitu banyak berita tentang penyelewengan uang negara. Belakangan ini, berita yang paling mengganggu adalah bagaimana, ternyata, ada pegawai negeri sipil yang memiliki rekening gendut. Jika rekening gendut ini memang hasil kerja keras tentu bukan masalah.

Menjadi masalah besar ketika rekening gendut ini merupakan hasil menyalahgunakan jabatan dan hasil merampok uang negara.

Teman-teman yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil, tentu saja, banyak yang lebih geram lagi. Berita miring tentang PNS dengan rekening gendut ini telah mencoreng profesi mereka. Masa, sih, PNS dianggap hanya bisa kaya dari korupsi?

Jika sudah berurusan dengan sistem remunerasi PNS, tentu, saya tidak bisa berbuat banyak. Tapi, saya punya 3 usulan yang bisa dilakukan PNS agar kondisi keuangannya lebih baik.


Mengatur pengeluaran

Tentu saja, yang perlu kita atur tidak gaji semata, melainkan total take home pay. Maka, selain memperhatikan gaji, kita perlu memasukkan perhitungan tunjangan, uang dinas, dan lain sebagainya. Jadi, saat mengatur pengeluaran, pastikan PNS sudah memperhitungkan juga penghasilan selain gaji pokok.

Pengeluaran kita terdiri dari 4 kategori besar: menabung/investasi, cicilan utang, pengeluaran rutin, dan pengeluaran pribadi. Untuk mengatur pengeluaran bulanan, kita perlu memperhatikan komposisi menabung/investasi dan cicilan utang.

Rasio menabung sebaiknya 10%–30% dari penghasilan bulanan. Sementara, rasio cicilan sebaiknya maksimal 30% dari penghasilan bulanan.
Pengeluaran rutin dapat dibagi menjadi beberapa pos, termasuk pengeluaran rutin rumah tangga, transportasi, keluarga/anak, sosial, dan lain-lain.


Investasi secara reguler

Apa arti punya dana miliaran jika hasil korupsi kemudian mengantarkan kita ke penjara? Bagaimana jika tujuan ini bukan jumlah uang tetapi tujuan finansial yang bermanfaat bagi keluarga kita.

Jadi, setiap keluarga tak mengejar angka sekian miliar, lalu mencarinya dengan cara korupsi, tapi setiap keluarga akan menentukan berapa target dana yang dibutuhkan setiap tujuan finansial, lalu mencarinya pun bisa dengan bekerja keras dan berinvestasi.

Jika sudah mampu mengatur pengeluaran dengan baik, sekarang saatnya untuk praktek dengan investasi. Untuk setiap 10%-30% penghasilan bulanan, kita dapat mulai berinvestasi. Mulai dulu dengan tabungan. Produk bank ini tidak memiliki risiko pasar. Jika sudah siap, bisa juga membeli emas Logam Mulia. Produk ini mudah didapatkan dan sangat likuid. Risiko pasar tetap ada karena harga emas dunia selalu berubah.

Produk lain yang perlu dipelajari adalah reksadana. Produk ini mudah diakses, bisa dipelajari dengan mudah, dan informasinya tersedia secara umum. Jenis reksadana pun bervariasi dan dapat disesuaikan dengan jangka waktu tujuan finansial.

Reksadana bisa dimulai dengan dana sekecil Rp 100.000. Untuk membeli reksadana, Anda dapat menghubungi perencana keuangan independen, manajer investasi, atau bank yang sudah Anda percaya. Secara matematis, jika Anda menginvestasikan Rp 100.000 per bulan selama 30 tahun ke depan pada produk dengan indikasi hasil investasi 25% per tahun, Anda bisa memiliki dana sebesar Rp 9,4 miliar! Tidak perlu memiliki uang bermiliar-miliar saat ini juga. Anda perlu menikmati proses memilikinya.


Penghasilan tambahan

Bagi Anda PNS yang sudah memiliki penghasilan Rp 3 juta–Rp 20 juta per bulan, Anda tidak punya alasan lagi. Anda harusnya sudah bisa mengatur pengeluaran bulanan dan juga berinvestasi secara rutin.

Tapi, jika Anda termasuk PNS dengan penghasilan yang rendah di bawah 3 juta per bulan, sekarang waktunya Anda dan keluarga berembuk. Hidup dengan penghasilan rendah, karier kurang berkembang, tentu bisa membuat hidup penuh frustrasi.

Jika Anda merasa sudah mengatur pengeluaran dengan baik dan tak ada lagi yang dapat dihemat, kini, saatnya meningkatkan penghasilan bulanan. Ini bisa dilakukan bersama dengan pasangan, sehingga tidak mengganggu kinerja Anda di kantor.

Buatlah daftar ide untuk penghasilan tambahan, seperti dagang kerudung, menjahit pakaian, mengajar musik, mengajar bahasa Inggris, dan seterusnya. Lakukan yang bisa dijalankan. Nah, tunggu apa lagi?

Saat penghasilan tambahan ini datang, apakah Anda sudah siap mengaturnya? Ayo kembali lagi ke pengaturan pengeluaran dan investasi bulanan! Setiap Rp 100.000 yang bisa Anda sisihkan dari penghasilan tambahan ini dapat diinvestasikan lagi dan suatu hari menjadi dana pensiun sebesar Rp 9,4 miliar!

Saya sudah bertemu dengan begitu banyak PNS yang sanggup hidup makmur dengan jujur. Jangan biarkan mereka turut mendapat cap koruptor hanya karena ada oknum yang mencoreng nama baik korps.

Apa pun profesi Anda, Andalah yang bertanggungjawab atas diri sendiri, Anda juga yang bertanggungjawab atas kekuatan keuangan Anda, tanpa perlu korupsi!

Diposkan Oleh: Ligwina Hananto di Kontan.co.id Kamis, 29 Maret 2012
Selengkapnya... →PNS bisa makmur tanpa korupsi!

03 November 2012

Memasak Menggunakan Metode Statistik

ilustrasi memasak Begitu membaca judul postingan saya di atas, sebagian besar dari anda mungkin bertanya-tanya. Pertanyaan yang muncul bisa beragam, bahkan pertanyaan yang bernada keheranan bisa saja muncul, semisal, Bagaimana mungkin memasak dengan menggunakan metode statistik? Sementara statistik sendiri punya dua makna. Makna pertama statistik sebagai disiplin ilmu, makna kedua statistik sebagai ukuran.

Kalau begitu, lalu apa kaitannya memasak dengan statistik. Apakah untuk memasak harus pintar ilmu statistik dulu, atau apakah di ilmu statistik dipelajari cara memasak?

Untuk menjelaskan maksud yang ingin saya sampaikan dari kata-kata dalam judul postingan ini, saya ajak anda untuk mencermati proses yang dilalui ketika sedang memasak. Anda tentunya sudah pernah melihat orang memasak. Semisal, melihat ibu atau pembantu memasak di rumah, melihat penjual nasi goreng memasak nasi goreng.

Lalu apa yang anda lihat sewaktu mereka memasak? Apa yang dilakukan ibu atau pembantu ketika memasak sayur, ataupun apa yang dilakukan penjual nasi goreng sewaktu memasak, sejatinya mereka sedang menerapkan kaidah-kaidah statistik dalam membuat masakan.

Teori-teori yang dipelajari dalam ilmu statistik diantaranya adalah teori tentang pendugaan sebuah populasi dari sebuah sampel. Populasi sendiri dimaknai sebagai sekumpulan objek dalam penelitian, sementara sampel dimaknai sebagai bagian tak terpisahkan dari sebuah populasi. Teori berikutny yang juga dipelajari dalam ilmu statistik adalah teori melakukan peramalan, atau biasa disebut forecasting.

Metode Pendugaan Populasi

Pada saat memasak sayur, ibu atau pembantu biasanya akan mencicipi masakannya sebelum betul-betul dihidangkan. Apakah terlalu asin, kurang manis, atau kurang pedas. Tujuannya tak lain untuk memastikan cita rasa agar sesuai selera. Cara mencicipinya dengan cara mengambil sesendok sayur yang sedang dimasak, kemudian dikecap dengan lidah.

Untuk memilih bagian mana dari sayur yang sedang dimasak yang akan dicicipi juga ada tidak asal mengambil, harus dipilih bagian yang betul-betul bisa mewakili keseluruhan sayur. Misal caranya dengan diaduk terlebih dahulu sebelum dicicipi, harapannya dengan diaduk maka pada bagian manapun dari sayur itu akan sama rasanya. Misal dari mencicipi itu didapatkan hasil bahwa rasanya sudah pas sesuai dengan selera, maka dipastikan bahwa semua sayur yang sedang dimasak akan sama rasanya dengan sesendok cicipan tadi.

Diputuskanlah bahwa masakan sayur sudah siap dan layak dihidangkan untuk disantap. Jadi untuk memastikan bahwa semua sayur yang dimasak sudah sesuai selera atau belum, hanya perlu mengambil sedikit saja, tidak perlu dicicipi semuanya.

Pada kasus memasak sayur tersebut, sudah dilakukan metode statistik pendugaan populasi dari sebuah sampel. Populasi pada kasus tersebut adalah keseluruhan sayur yang sedang dimasak, sementara yang menjadi sampel adalah satu sendok sayur yang dicicipi.

Kemudian proses mengaduk keseluruhan sayur sebelum diambil sesendok untuk dicicipi merupakan cara/teknik pemilihan sampel. Teknik memilih sampel memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan hasil pendugaan terhadap populasi, karena ketika teknik memilih sampelnya tidak tepat, hampir dapat dipastikan pendugaan populasinya pun akan tidak tepat.

Metode Peramalan

Pun demikian halnya dengan penjual nasi goreng yang sedang memasak nasi gorengnya. Kalau kita perhatikan, saat memasak nasi goreng untuk porsi tertentu, katakana 5 porsi, penjual seakan sudah hapal diluar kepala berapa garam yang harus dimasukkan, berapa vitsin yang harus ditambahkan, berapa kecap yang harus dituang, berapa banyak sayuran yang harus dicampurkan. Kemudian berapa lama waktu memasaknya.

Berdasarkan pengamatanya yang sudah berulang-ulang dalam memasak nasi goreng, si penjual amat mahir meracik semua bumbu dengan takaran yang pas dengan waktu memasak yang juga pas, sehingga nasi goreng yang disajikan memiliki cita rasa yang enak. Ini semua sejatinya si penjual sedang menerapkan kaidah-kaidah statistik, yaitu peramalan.

Metode peramalannya hanya mendasarkan pengamatan yang dilakukan berulang-ulang sebelum-sebelumnya dari kebiasaannya memasak nasi goreng. Metode peramalan ini disebut metode naïve. Meramalkan sesuatu berdasarkan perilaku objek yang sama dan berulang selama pengamatan, hingga didapat suatu kesimpulan dari pengamatn tersebut.

Jadi, sadar atau tanpa disadari, dalam melakukan suatu aktivitas ternyata terdapat unsur statistik di dalamnya. Sudah siap memasak dengan menggunakan metode statistik? (*)

Selengkapnya... →Memasak Menggunakan Metode Statistik

Inflasi: Sepiring Nasi-Telur & Segelas Es Teh

gambar inflasi fahim

Jam 12.00 siang di kantin sebuah kantor milik pemerintah saat jam makan siang.

Habis menyantap sepiring nasi-telur dan meneguk segelas es teh trus bayar, "Berapa Bu?", "ceban" jawab Si Ibu,

Setelah memberikan selembar uang sepuluh ribu, kemudian Si Pegawai kembali ke ruangan. TV di sudut ruangan sedang menyiarkna berita tentang rilis angka inflasi, Inflasi tahunan pd kisaran 7%.

Si pegawai tiba-tiba bergumam "berrarti tahun depan harga nasi telur dan es teh tadi ga ceban lagi dong?bakal naik dong? tahun depan gajiku naik ga ya? kalau ga naik berarti daya beliku turun dong? kalau naik trus naiknya di atas inflasi ga ya?

O iya, bunga tabunganku setahun cuma 3%, depositoku cuma 6%, belum lagi dipotong bea administrasi bulanan sama bank, gimana nih?"


Kemudian Si Pegawai buka internet dan mencari data inflasi tahun-tahun sebelumnya, Didapatlah data inflasi dari tahun 1980-2008, terus dirata-ratakan, ternyata rata-ratanya sekitar 11%.

Si Pegawai belum percaya kalau rata-ratanya segitu,diliat lg datany, ternyata pada tahun 1997 inflasi 77%, Data tahun 1997 ini dikeluarkan dan dihitung lagi, rata-ratanya menjadi sekitar 8%.

Si Pegawai termenung, kalau kenaikan gajiku di bawah inflasi, gimana membiayai hidup keluargaku? Sementara bunga tabungan dan depositoku juga di bawah inflasi.


Kemudian Si Pegawai melanjutkan browsing di internet, mencari informasi tentang biaya pendidikan, ternyata ada pakar investasi keuangan yang mengatakan bahwa hampir di tiap negara biaya pendidikan dalam setahun naik hampir 2x lipat dari inflasi.

Si Pegawai berpikir, berarti biaya pendidikan tiap tahun naik sekitar 16%, dalam 6 tahun naik hampir 100%. "Apa iya dalam 6 tahun ke depan gajiku naik 100%?” Kayaknya ga deh, ga banget,

Terus bagaimana aku membayai pendidikan anak-anakku? Bagaimana dengan kebutuhan hidup yang lain?

Pantas saja banyak orang yang bingung pas datang saatnya pensiun, karena gajiny tidak bisa lagi membiayai hidupnya, karena inflasi", gumamny dalam hati.

What Should I do?” Si pegawai terus berpikir sambil berjalan ke ruang atasan, karena Sang Atasan memanggil.

Selengkapnya... →Inflasi: Sepiring Nasi-Telur & Segelas Es Teh